Tampilkan postingan dengan label enchanted. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label enchanted. Tampilkan semua postingan

Selasa, April 01, 2014

Kesehatan Di Era Khilafah: Pelayanan Berkualitas dan Gratis


Pandangan Islam tentang kesehatan jauh melampaui pandangan dari peradaban manapun. Islam telah menyandingkan kesehatan dengan keimanan, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Mintalah oleh kalian kepada Allah ampunan dan kesehatan. Sesungguhnya setelah nikmat keimanan, tak ada nikmat yang lebih baik yang diberikan kepada seseorang selain nikmat sehat.” (HR Hakim).

Rasulullah saw. juga bersabda yang artinya, “Orang Mukmin yang kuat itu lebih baik dan disukai Allah daripada Mukmin yang lemah.” (HR Muslim).

Dalam Islam, kesehatan juga dipandang sebagai kebutuhan pokok publik, Muslim maupun non-Muslim. Karena itu, Islam telah meletakkan dinding yang tebal antara kesehatan dan kapitalisasi serta eksploitasi kesehatan. Dalam Islam, negara (Khilafah) bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan semua warga negara. Rasulullah saw. bersabda, “Imam (Khalifah) yang menjadi pemimpin manusia laksana penggembala. Hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap (urusan) rakyatnya.” (HR al-Bukhari).

Tugas ini tidak boleh dilalaikan negara sedikitpun karena akan mengakibatkan kemadaratan, yang tentu diharamkan dalam Islam.


Rasulullah saw.: Peletak Fondasi Yang Kokoh

Pandangan Islam yang tinggi terhadap kesehatan itu sesungguhnya bagian integral dari totalitas sistem kehidupan Islam. Sistem ini didesain Allah SWT secara unik untuk diterapkan pada institusi politik yang Dia desain secara unik pula, yakni Khilafah.

Rasulullah saw. telah membangun fondasi yang kokoh bagi perterwujudan upaya preventif-promotif dan kuratif. Ini terjadi saat syariah Islam turun secara sempurna dan diterapkan secara sempurna pula. Upaya preventif seperti mewujudkan pola emosi yang sehat, pola makan yang sehat, pola aktivitas yang sehat, kebersihan, lingkungan yang sehat, perilaku seks yang sehat serta epidemi yang terkarantina dan tercegah dengan baik tak lain adalah buah manis yang niscaya dapat dinikmati saat syariah Islam diterapkan secara kaffah.

Keberhasilan Rasulullah saw. melakukan upaya preventif-promotif direfleksikan oleh sebuah peristiwa yang terukir indah dalam catatan sejarah, yaitu saat dokter yang dikirim Kaisar Romawi selama setahun berpraktik di Madinah kesulitan menemukan orang yang sakit.


Kesehatan Gratis untuk Semua

Upaya kuratif direalisasikan di atas prinsip-prinsip etik kedokteran yang tinggi. Ini menjadi faktor penting agar setiap pasien memperoleh pelayanan penuh, rasa aman, nyaman, dipelihara jiwa dan kehormatannya sebagai sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah SWT. Di antara prinsip etik kedokteran tersebut adalah larangan menggunakan metode pengobatan yang membahayakan akidah, martabat, jiwa dan fisik pasien; izin praktik hanya diberikan kepada dokter yang memiliki kompetensi keilmuan kedokteran dan berakhlak mulia; obat dan bahan obat hanyalah yang halal dan baik saja; larangan menggunakan lambang-lambang yang mengandung unsur kemusyrikan dan kekufuran.

Layanan kesehatan berkualitas dijamin ketersediaannya. Semunya digratiskan oleh negara bagi seluruh warga negara yang membutuhkannya, tanpa membedakan ras, warna kulit, status sosial dan agama, dengan pembiayaan bersumber dari Baitul Mal. Hal ini terlihat dari apa yang dilakukan Rasulullah saw. kepada delapan orang dari Urainah yang menderita gangguan limpa. Saat itu mereka datang ke Madinah untuk menyatakan keislamannya. Mereka dirawat di kawasan pengembalaan ternak kepunyaan Baitul Mal, di Dzil Jildr arah Quba’. Selama dirawat mereka diberi susu dari peternakan milik Baitul Mal. Demikian pula yang terlihat dari tindakan Khalifah Umar bin al-Khaththab. Beliau mengalokasikan anggaran dari Baitul Mal untuk mengatasi wabah penyakit Lepra di Syam.

Banyak institusi layanan kesehatan yang didirikan selama masa Kekhilafan Islam agar kebutuhan masyarakat terhadap layanan kesehatan gratis terpenuhi. Di antaranya adalah rumah sakit di Kairo yang didirikan pada tahun 1248 M oleh Khalifah al-Mansyur, dengan kapasitas 8000 tempat tidur, dilengkapi dengan masjid untuk pasien dan chapel untuk pasien Kristen. Rumah sakit dilengkapi dengan musik terapi untuk pasien yang menderita gangguan jiwa. Setiap hari melayani 4000 pasien. Layanan diberikan tanpa membedakan ras, warna kulit dan agama pasien; tampa batas waktu sampai pasien benar-benar sembuh. Selain memperoleh perawatan, obat dan makanan gratis tetapi berkualitas, para pasien juga diberi pakaian dan uang saku yang cukup selama perawatan. Hal ini berlangsung selama 7 abad. Sekarang rumah sakit ini digunakan untuk opthalmology dan diberi nama Rumah Sakit Qolawun.

Kualitas layanan kesehatan yang persis sama juga diberikan oleh Rumah Sakit an-Nur yang didirikan pada masa Khalifah Bani Umayyah, al-Walid, tahun 706 M, di Damaskus. Rumah sakit ini menjalankan fungsinya selama 8 abad dan masih ditemukan sisa kejayaannya saat ini. Lembaga pendidikan kedokterannya berkualitas terbaik.

Pada masa Nizhamul Muluk, di Kota Ray didirikan rumah sakit bersalin terbesar untuk seluruh Persia, selain didirikan sekolah tinggi ilmu kebidanan. Para bidan desa mendapat pembinaan 2 hari dalam sepekan oleh dokter-dokter ahli kandungan. Dokter ahli kandungan yang terkenal antara lain Az-Zahrawi, Abu Raihan Albairuni (374 H) dan Bahrum Tajul Amin (380 H). Kedua sarana ini dibangun atas perintah Khalifah Harun al-Rasyid kepada al-Masawaih, dokter yang menjabat menteri kesehatan.

Negara tidak luput melaksanakan tanggung jawabnya kepada orang-orang yang mempunyai kondisi sosial khusus, seperti yang tinggal di tempat-tempat yang belum mempunyai rumah sakit, para tahanan, orang cacat dan para musafir. Untuk itu negara mendirikan rumah sakit keliling tanpa mengurangi kualitas pelayanan. Ini seperti pada masa Sultan Mahmud (511-525 H). Rumah sakit keliling ini dilengkapi dengan alat-alat terapi kedokteran, dengan sejumlah dokter. Rumah sakit ini menelusuri pelosok-pelosok negara.


Gratis dan Berkualitas

Tingginya kualitas layanan kesehatan gratis yang disediakan negara terlihat dari standar layanan yang diterapkan rumah sakit pemerintah. Tenaga medis yang diterima bertugas di rumah sakit, misalnya, hanyalah yang lulus pendidikan kedokteran dan mampu bekerja penuh untuk dua fungsi rumah sakit: menyehatkan pasien berdasarkan tindakan kedokteran yang terbaharui (teruji); memberikan pendidikan kedokteran bagi calon dokter untuk menjadi para dokter yang bertanggung jawab terhadap keberhasilan pengobatan pasien. Hal ini terlihat dari tes yang dilakukan Adhud ad-Dawla terhadap seratus orang dokter calon tenaga medis di Al-‘Adhudi Bimaristan (rumah sakit). Yang lulus akhirnya 24 dokter saja.

Lokasi rumah sakit harus yang terbaik untuk kesehatan, seperti di atas bukit, atau di pinggir sungai. Bimaristan al-‘Adhudi (rumah sakit umum), misalnya, didirikan Adhud ad-Dawla pada tahun 371H/981 M, di pinggir Sungai. Air sungai mengalir melalui halaman gedung rumah sakit yang dikelilingi tembok dan ruangan-ruangan yang luas dan kembali ke mengalir ke Tigris. Lokasi ini dipilih Khalifah Harun ar-Rasyid berdasarkan arahan ahli kedokteran ar-Razi.

Rumah Sakit Marakesh (Ibukota Maroko), didirikan pada masa al-Mansyur Ya’qub Ibn-Yusuf, tahun 1190 M, merupakan rumah sakit yang cantik sekali, dengan tata taman yang sangat indah, dilengkapi aneka pohon buah-buahan, aneka bunga-bungaan, tiga telaga buatan dengan air yang mengalir ke semua terowongan.

Bangunan rumah sakit pasien wanita terpisah dari bangunan rumah sakit pasien pria. Masing-masing bangunan mempunyai ruangan-ruangan yang luas untuk pasien. Dokter perempuan bekerja di bagian rumah sakit pasien perempuan. Dokter pria bekerja di bagian rumah sakit pasien pria.

Ada ruangan perawatan khusus untuk anak-anak dan bayi, ruangan untuk pemeriksaan kandungan dan melahirkan. Ruangan juga dibagi berdasarkan jenis penyakit, seperti penyakit dalam, trauma dan fraktur dan penyakit menular. Pada masing-masing bagian bertugas seorang atau lebih dokter dan masing-masing tim dokter ini diketuai seorang dokter kepala. Semua dokter di rumah sakit dikepalai seorang dokter yang disebut “Al-Saur”. Para dokter ini ditugaskan secara bergiliran, pagi dan malam hari, agar mempunyai waktu istirahat yang cukup.

Semua ruangan dilengkapi dengan peralatan kedokteran dan peralatan yang dibutuhkan dokter. Rumah sakit juga dilengkapi perpustakaan yang menyediakan buku-buku kedokteran, seperti farmakologi, anatomi, fisiologi, hukum kedokteran dan berbagai ilmu lain yang terkait dengan kedokteran. Contoh rumah perpustakaan terbesar adalah perpustakaan Rumah Sakit Ibnu Tulun di Kairo, yang mengkoleksi 100.000 buku. Rumah sakit itu dilengkapi pula dengan laboratorium dan apotik yang memberikan obat berdasarkan resep dokter. Terdapat pula dapur dan berbagai ruangan lain yang dibutuhkan untuk pelayanan yang optimal. Sejumlah karyawan rumah sakit bekerja sebagai pekerja kesehatan, asisten atau dresser, servents, cleaning cervice, pembantu pasien.

Masing-masing pasien memiliki kartu rekam medik, yang berisi catatan observasi dokter, tindakan yang dilakukan dokter. Jika dokter mengalami masalah, seperti untuk penegakkan diagnosis, dia harus berkonsultasi dengan kepala bagian atau dokter kepala. Para dokter mengadakan pertemuan sesering mungkin untuk mendiskusi kasus-kasus yang dihadapi. Tidak diragukan lagi, forum ini seperti mini konfrensi ilmiah kedokteran yang dilakukan saat ini.

Sebagai rumah sakit yang berfungsi pula sebagai tempat pendidikan kedokteran, di rumah sakit-rumah sakit terdapat sejumlah dokter spesialis dan profesor yang biasa di pagi hari memeriksa kasus, bersama dengan para mahasiswa kedokteran tingkat awal. Para dokter spesialis dan profesor ini mengajar para mahasiswa, melakukan pencatatan dan membuat resep, ketika telah terbiasa mengobservasi dan belajar. Kemudian profesor tersebut biasanya menuju aula besar, di sekelilinginya duduk para mahasiswa kedokteran, ia membacakan isi buku kedokteran dan menjelaskannya, serta menjawab pertanyaan para mahasiswa. Biasanya dilakukan tes di akhir perkualiahan. Mahasiswa diberi izin untuk bekerja pada bagian spesialis mereka. Hal ini, selain bagian dari proses pendidikan, juga pencegah para mahasiswa menjadikan pasien sebagai kelinci percobaan.

Kembali pada fungsi rumah sakit sebagai tempat layanan kesehatan, kontrol terhadap mutu pelayanan dilakukan secara ketat. Tim ahli yang diangkat Khalifah yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan layanan rumah sakit. Tim ini mengevaluasi, antara lain, isi catatan rekam medik pasien, pelayanan yang diperoleh pasien, makanan yang diberikan kepada pasien, apakah para dokter melaksanakan tugasnya secara sempurna. Dengan begitu rumah sakit selalu dalam kompetensi yang tinggi secara teknis, scientifically danadministratively.

Demikianlah sebagian permata indah yang tersimpan dalam catatan sejarah peradaban emas Khilafah di bidang kesehatan, yang tak tertandingi oleh peradapan manapun. Sungguh, dunia sangat merindukan kembali hadirnya keindahan permata itu di tengah-tengah kehidupan yang nyata. Allahu a’lam. []


Daftar Rujukan

Al-Maliki. Politik Ekonomi Islam. Al-Izzah. Bogor. 2008?

Deuraseh, N. The Book of Medicine (Kitab ath-Thibb) of Sahihal-Bukhari Prevention of Illness and Preservation of Health Perspectives. Part Two.Journal of the Bahrain Medical Society. Vol 20. No 2. April 2008.

Rini, Susrini, R., Waraharini, P. Sehat Seutuhnya Untuk Semua. ForMi-t. Jakarta. 2008.

Al-Ghazal, S. Medical Ethics in Islamic History at a Glance. JISHIM, 3. 2004.

Yamani, J. K. Kedokteran Islam dari Masa ke Masa. Dzikra. Bandung. 2002….

Al Badri, A. A. Hidup Sejahtera dalam Naungan Islam. GIP. 1990

Al-Ghazali, Sharif Kaf. “The Origin of Bimaristans (hospitals) in Islamic Medical History,”http://www.islamicmedicine.or/bimaristan.htm.

Ragheb, E. “Hospital in Islamic Civilization,” http://en.islamstory.com/hospital-in-islamic-civilization.html.

Al-Faruqi, I dan Al-Faruqi, L. Atlas Budaya: Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang. Mizan. Bandung. 1998.

Ibn Abi Usaibi’ah, Uyun al-Anba, PP. 415 dalam Al-Ghazali, Sharif Kaf. “The Origin of bimaristans (hospitals) in Islamic medical history,”http://www.islamicmedicine.or/bimaristan.htm.



* copied from AL-WA'IE edisi JUNI 2011

Will, Way, and Hope


Actually I've posted it in my wordpress but only the picture. I just want to write about why I make this quote, besides I haven't posted in this blog such in a long time. But maybe I'm going to write just in few words.

When there's a will, there must be a way, and hope is lying there as well

Maybe, some people also have this quote to make sure that if we have a will, we should believe that we will find the way to make it come true, no matter what it is. I also add that hope is always lying there too. I believe in every time and every chance we try, there should be a hope. So, we don't have to worry, just do our best and we will get the best. 

Rabu, Agustus 28, 2013

Sound of the Nature


Here some beautiful music box instrumental from Studio Ghibli films. I love those so much. Enjoy to relax yourself. Don't forget to watch their awesome movies. You may visit this site to download the movies. Here!
Enjoy ^_^

Rabu, Juli 03, 2013

Being Natural, Being Romantic

Hwaaah, rasanya udah lama banget gak bikin tulisan di blog, gak juga kali ya, hehe...

Well, sore ini ternyata langit mendung dan akhirnya turun hujan. Hujan itu indah, hujan itu romantis. Gimana gak romantis coba? Kalau kita lihat pepohonan semuanya jadi terlihat segar dan hijau, dedaunan merunduk malu karena kebasahan, genangan air berusaha menangkap peri-peri kecil yang turun dari langit, dan mereka berlompatan riang gembira menyambut hujan, apalagi kalau hujan di pegunungan dan tertutupi oleh kabut tipis, owww! that's so.... Eits tunggu dulu!
Romantis yang aku maksud adalah romantis versi kakek William Wordsworth. Mungkin bagi yang tahu, Wordsworth hidup sekitar abad ke-18 dan 19 dimana era ketika ia hidup dinamakan zaman Romantis (ciyeee :p) dan dia menjadi salah satu pelopor era Romantis bersama rekannya Samuel Taylor Coleridge, setelah membuat kumpulan puisi Lyrical Ballads yang dipublikasikan pada tahun 1798.
Terus, romantis menurut versi mereka gimana sih?
Romantisisme adalah aliran yang lebih mengutamakan perasaan emosional, kemurnian, keoriginalitasan, natural, dan apa adanya. Romantisisme terwujud dalam karya sastra, seni, dan puisi. Wordsworth yang tinggal di pedesaan lebih banyak membuat puisi yang berkaitan dengan alam atau perasaannya tentang nature. Inilah yang disebut dengan Romantis.
Dibawah ini adalah satu puisi Wordsworth yang aku suka, I wandered lonely as a cloud
I wandered lonely as a cloud
That floats on high o'er vales and hills,
When all at once I saw a crowd,
A host, of golden daffodils;
Beside the lake, beneath the trees,
Fluttering and dancing in the breeze.

Continuous as the stars that shine
And twinkle on the milky way,
They stretched in never-ending line
Along the margin of a bay:
Ten thousand saw I at a glance,
Tossing their heads in sprightly dance.

The waves beside them danced; but they
Out-did the sparkling waves in glee:
A poet could not but be gay,
In such a jocund company:
I gazed—and gazed—but little thought
What wealth the show to me had brought:

For oft, when on my couch I lie
In vacant or in pensive mood,
They flash upon that inward eye
Which is the bliss of solitude;
And then my heart with pleasure fills,
And dances with the daffodils.
That's so romantic, right?! Bisa kelihatan kan sisi romantisnya Wordsworth? Dia menggunakan banyak hal yang berkaitan dengan alam atau nature, so natural and back to nature. Mungkin, aku yang seorang penulis puisi juga, gaya berpuisiku sedikit terpengaruh oleh aliran ini. Aku sering sekali menggunakan nature sebagai objek puisi untuk mewakili perasaanku. Alam selalu mewakili setiap perasaan manusia atau sebaliknya, sehingga kita bisa membuat analogi satu sama lain.  Ya, being natural, being so romantic.

Alam memang begitu indah, dan tentunya Pencipta dibalik itu semua lebih indah dibandingkan yang lain. Bagiku dengan mentadaburi alam, semakin besar cinta dan rasa syukurku pada-Nya. Apalagi jika alam ini lengkap dengan aturan-Nya, sudah pasti kehidupan ini akan sempurna karena bernaung dalam ridho-Nya.


raining is always beautiful to me
dan paling enak lagi sambil dengerin instrumental music box kayak ini nih, enjoy your time ^_^




Minggu, Juni 23, 2013

BACA: Investasi Terbaik Bagi Pengemban Dakwah

Oleh: Felix Siauw 
Dalam hidup saya, saya banyak sekali bertemu dengan orang-orang yang hebat atau super hebat. Beberapa orang menginspirasi saya dengan caranya sendiri-sendiri. Terkadang orang-orang semacam ini membuat saya berfikir: “Bagaimana mereka bisa menjadi seperti ini?”. Akhirnya setelah melihat kesamaan pada mereka semuanya saya bisa menyimpulkan satu hal yang sederhana: “Mereka sama-sama punya perpustakaan pribadi”.
Membaca adalah suatu aktivitas yang istimewa, bahkan Allah swt telah menegaskannya dalam ayat pertama yang dia turunkan dalam al-Qur’an. Dan Allah menurunkan ayat pertama ini dalam bentuk perintah, Iqra’ – Bacalah!. Ini menandakan bahwa Allah betul-betul mewajibkan kaum muslim untuk “membaca” yang pada akhirnya akan membuatnya mendapatkan Allah swt sebagai Tuhannya dan Islam sebagai agamanya.
Ada suatu ungkapan yang menyatakan “Membaca adalah kunci keberhasilan di sekolah (Reading is the key to success in school). Ungkapan ini dibahas secara menarik dalam buku “The World Book student Handbook”. Dalam bab “Why is Reading Important” dibahas tentang sekelompok guru di Amerika Serikat yang mengadakan penyelidikan tentang murid sekolah dan problema belajar. Salah satu kesimpulan mereka yang menarik adalah:
bahwa seorang murid yang tidak berhasil dalam suatu bidang tertentu umpamanya matematika, masih bisa berhasil dalam bidang studinya yang lain. Tetapi seorang murid yang malas membaca hampir selalu tidak berhasil dalam semua bidang studinya.
Kita memang tak perlu lagi diingatkan dengan hal yang seperti ini karena al-Qur’an sebenarnya telah mendorong ummatnya secara luar biasa untuk membaca. Tapi sayangnya, tidak semua orang khususnya muslim yang benar-benar sadar pentingnya aktivitas membaca ini. Dan seringkali mengesampingkan aktivitas ini. Data BPS (2006) memberikan kita informasi bahwa orang Indonesia lebih suka menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%).

Berdasarkan hasil survei Unesco, minat baca masyarakat Indonesia paling rendah di Asean. Sementara, menurut survei yang dilakukan terhadap 39 negara di dunia, Indonesia menempati posisi ke-38. Belum lagi fakta bahwa surat kabar di i Indonesia angkanya 1:45; artinya setiap 45 orang mengonsumsi satu surat kabar. Di Filipina angkanya 1:30 dan di Sri Lanka angkanya 1:38. Bahkan meminjam buku di perpustakaan pun hanya dilakukan oleh 10-20% rakyat Indonesia.
Pahit memang, menyaksikan Indonesia yang sebagian besar adalah muslim, tetapi ternyata masih sangat jauh minat bacanya, padahal al-Qur’an telah memberikan indikasi yang sangat jelas bahwa Allah memberikan pengetahuan kepada manusia melalui perantaraan kalam.
Teringat masa kecil sebelum saya meninggalkan kejahiliyahan, buku adalah teman dekat saya. Kamar saya tak ubahnya seperti rental komik, dan 90% uang jajan saya habis untuk membeli buku komik. Ketika SMP-SMA, saya mulai membaca novel dan buku-buku semacam Sherlock Holmes, Lupus, ataupun novel tulisan Enid Blyton, R.L. Stine dan semua novel fiksi. Ketika menjadi seorang muslim, saya sangat memahami bahwa saya tidak seperti yang lain, saya tidak memilki pengetahuan dasar dalam Islam sebagaimana yang lain. Maka strategi saya adalah: “Lebih baik nggak makan daripada gak punya buku”.
Walhasil, ketika mahasiswa saya memiliki perpustakaan pribadi kecil-kecilan. Walaupun sebagian buku saya tidak pernah saya baca hingga tuntas. Betul, memiliki buku yang banyak tidak menjamin kita membacanya hingga tuntas, tetapi setidaknya kita telah menjadikan kesempatan besar bagi diri kita sendiri untuk membaca. Logikanya, jika ada buku saja susah membaca apalagi nggak ada.
Sama faktanya yang saya temukan ketika saya berdakwah lewat dunia maya. 80% pertanyaan yang ditanyakan lewat inbox message atau mail saya diakibatkan oleh orang yang bertanya tidak mau dan malas membaca!. Padahal jawabannya sudah sangat jelas sekali jika mereka mau membaca. Tetapi kebanyakan dari kita memang malas membaca, karena budaya makan mi instan, maka pengetahuan pun ingin instan.
Tidak semua orang yang membaca buku akan menjadi besar, tetapi semua orang besar rajin membaca buku. Setiap orang-orang yang istimewa dalam hidup say apasti memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya. Dan Islam tahu betul fungsi perpustakaan ini seperti apa. Pada tahun 830, Khalifah Harun ar-Rasyid mendirikan Baitul Hikmah, perpustakaan Baghdad yang berisi lebih dari 1.000.000 literatur.

Ja’far bin Muhammad (940 M) mendirikan perpustakaan di Mosul yang sering di kunjungi para ulama baik untuk membaca atau menyalin. Pengunjung perpustakaan mendapat segala alat yang diperlukan (pena, tinta, kertas dll) secara gratis. Bahkan Seperti yang dikatakan oleh Al Hakim Al Mustansir bahwa tentara Mongol menghancurkan Baghdad, jutaan buku dibuang ke sungai Tigris yang membentuk semacam “jembatan mengapung”. Inilah perhatian Islam terhadap perpustakaan dan buku.

Sepertinya tidak salah apabila leluhur kita mengatakan: “membaca adalah kunci ilmu, sedangkan gudang ilmu adalah buku”. Dan Dr. Mustafa Ashi Bai’ menasihati kita dengan kata-katanya :
. . . Ziarahlah ke perpustakaan sehari sekali, supaya engkau tahu karunia akal yang Allah berikan kepadamu . . .
Cobalah tumbuhkan minat baca kita, karena membaca adalah aktivitas yang harus ada pada seorang hamilud dakwah. Kebiasaan membaca tidak akan kita peroleh apabila minat membaca kita masih rendah. Dan minat tidak akan dapat ditumbuhkan kecuali dengan rangsangan. Yaitu adanya buku di rumah. Membeli buku tidak akan merugi, karena itu adalah investasi terbaik. Cobalah rutin membaca setelah shubuh 30 – 60 menit dan rasakan bedanya setelah satu bulan.


Felix Siauw adalah Islamic Inspirator
source :http://www.spirithaji.com/inspirasi/3021-baca-investasi-terbaik-pengemban-dakwah.html 

Yup, membaca adalah salah satu kunci sukses bagi para pengemban dakwah. Bisa dibayangkan apa jadinya ketika para pengemban dakwah tidak suka bahkan tidak pernah membaca, apa yang akan ia sampaikan kepada umat yang membutuhkan bimbingannya?
Selalu ada hikmah atau pelajaran dari setiap apa yang kita baca. Semakin banyak kita membaca, semakin kaya ilmu pengetahuan kita, semakin handal kita untuk menyampaikan dakwah.
Ayo, membaca dan belajar untuk investasi buku dari sekarang! :D



Kamis, Juni 06, 2013

Twinkle Twinkle Little Star


Twinkle twinkle little star
Glowing in the sky
Let it shines
Although the darkness' still covering
Let me see your sparkle
And make my wish flies to you
High upon the sky
But please,
don't ever let me fall
to crash into the ground
Allow me to steal your beauty
and keep your light inside my dark soul
Till you shine with your brightest light
Warm the coldness of my heart
And melt down the ice of my soul
Oh, twinkle twinkle little star
Please,
Would you give me your shine?
Would you keep shining on me?
and accompany the loneliness of myself,
accompany me to walk along the road of this life
till the end of time
Hey, twinkle twinkle little star,
I just want to ask you
where are you now?
the brightest one and the most beautiful one,
Although I know
that you're still standing above the sky
and do waiting for our meeting
Please, keep shining on me


Senin, Mei 20, 2013

The 6th Song: Waiting for a Star

Yeah, this is my 6th song I made. I don't know actually what this song tells about, because I think it's just full of metaphors. Maybe the lyric is just something I want like my dreams I want to get. Firstly, and just like my other songs, I found nice chord while I was playing the guitar and I didn't plan to make a new song, but finally i found the chord and it was nice, I think, so I created the lyric. The genre of the song may be just lil bit country and gothic, maybe because I was inspired by The Civil Wars songs.
Here you may know the lyric below, check this out ;)

Waiting for a Star

Uhh...uhh..uh...
I'm standing here to watch it all night
Uhh...uh..uhh..
A star is glowing and I start to hide
Uh...uhh..uh...
Still I keep stealing to look up the sky
Uhh...uh..uh...
But I find that now it is run and hide

Reff:
The night, I know it is so dark
It makes me blind to see all the things I find
The star is standing above the sky
But why it's just covered and now it hides
I wish the star will give shiny light
and waiting here till the sun comes to the sky
Just waiting here until you will come around

Uhh...uh..uhh...
I know it's hard to reach but I can't run
Uhh...uhh..uh...
And it keeps sparkling to me it's a sign
Uhh...uh...uhh..
But it's still shy to show its shiny light
Uhhh...uhh..uh..
I promise to watch and catch its glow

Back to Reff.

Breakpart:
Although it's too far for I can get it
And I know I'm in stranger side
I'm sure still have a chance to make it
Mine......

I'm waiting here until you'll come around



Sabtu, Mei 18, 2013

Writing is My Life

Menurutku, menulis adalah salah satu anugerah yang diberikan oleh Allah swt. kepadaku. Mungkin semua orang bisa menulis, tapi belum tentu ia terlatih untuk menulis. Kadang aku juga merasa bahwa kemampuan menulisku masih jauh di bawah rata-rata. Akan tetapi, aku suka sekali untuk menuangkan ide segar dalam bentuk tulisan. Menulis bagiku adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan. Bayangkan saja jika kamu adalah penulis fiksi, mungkin kamu bisa membuat orang lain terjebak dalam dunia yang tak pernah dibayangkannya. Atau jika kamu penulis non-fiksi, kamu bisa membuat mata pembaca terbelalak karena tulisanmu yang dipenuhi dengan fakta tentang alam semesta. 

Menulis adalah sebuah pintu bagi sang penulis untuk menjelajahi dunia yang baru. Sebagai penulis, kita dapat menciptakan apa saja yang kita inginkan, membangun beberapa karakter dan membuatnya 'hidup' dalam karya sastra. Bukankah menyenangkan?! Selain itu, tulisan kita juga dapat mempengaruhi pikiran seseorang bahkan mengubah hidup seseorang. Itu adalah kekuatan dibalik sebuah tulisan. 

Akan tetapi, kadang kalanya kita menemukan banyak kesulitan dalam merangkai ide dan kata-kata. Aku pun begitu, di dalam laptopku, banyak sekali tulisan-tulisan bersambung yang entah kapan terselesaikan. Aku selalu membuatnya menggantung tanpa akhir yang jelas. Bahkan aku kebingungan akan kemana tulisanku ini bermuara. Meskipun begitu, kita tak boleh pernah berhenti untuk menulis. Aku ingat perkataan seorang penulis, Arswendo Atmowiloto yang menjadi pembicara dalam acara gathering pada saat OSPEK di Fakultas Sastra Unpad 2008 silam, ketika aku baru saja menjadi mahasiswa baru saat itu. Ia mengatakan bahwa ketika kita sudah menuliskan sesuatu maka kita juga harus berusaha untuk menyelesaikannya. Ketika kita sudah menyelesaikan tulisan itu, kita akan merasa bangga dan puas bahwa kita sudah menyelesaikan sebuah tulisan, dari sanalah kita akan merasakan ketagihan untuk menulis lagi. Begitu pula denganku!

Aku mulai suka menulis ketika aku masih duduk di bangku SMA. Aku memang sangat suka membaca sejak aku masih kecil, tetapi aku menemukan minatku untuk menulis ketika SMA. Ketika aku banyak membaca novel-novel fiksi, aku mulai berpikir bahwa aku juga ingin membuat satu novel fiksi. Pada saat itu aku memang banyak membaca novel teenlit, karena terpengaruh oleh teman-teman sebayaku. Pada tahun 2007, atau tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMA, aku mulai mencoba mewujudkan impianku untuk menulis novel fiksi. Saat itu aku masih menuliskannya di buku tulis dengan kerangka cerita yang belum terbentuk. Aku baru saja menulis dua bab dalam novel itu, kemudian aku berhenti karena akan fokus melaksanakan ujian nasional. Satu tahun kemudian, ketika aku sudah menjadi mahasiswi sastra, aku memutuskan untuk melanjutkan kembali novel yang sudah aku rencanakan itu. Liburan panjang mahasiswa tiba, dan saat itulah aku berhasil menyelesaikan novel pertamaku yang berjudul 'Miss Dreamer' selama kurang lebih 3 bulan, dengan jumlah halaman sebanyak 300 lembar A4 dengan spasi 2 font Corbel 12. Aku begitu merasa senang ketika novelku berhasil kuselesaikan meskipun berselang cukup lama. Dari sanalah kemudian aku mencoba mengirimkan kepada salah satu penerbit besar yang ada di Indonesia. Berselang 4 bulan, novelku dikembalikan. Jujur aku merasa kecewa karena novel pertamaku ditolak. Aku tidak berusaha mengirimkannya kepada penerbit lain, karena aku rasa aku perlu sekali untuk merevisinya.

Waktu terus berlalu, aku mendiamkan novel pertamaku itu. Akan tetapi, aku juga berusaha kembali untuk membuat novel yang lain. Pada saat itu aku lebih banyak menulis yang bertemakan remaja, fantasi. dan persahabatan. Aku juga memasukkan beberapa unsur hobiku pada saat itu yang sangat menyukai sepak bola. Akan tetapi, aku tak berhasil menyelesaikan novel itu karena aku merasa kebingungan. Aku pun mulai menuliskan hal yang lainnya, namun hasilnya sama, karya yang sudah aku rencanakan dan mulai aku tulis, tidak berhasil aku selesaikan. Terlalu banyak ide yang ingin kutuliskan. Akhirnya aku tidak pernah fokus untuk menyelesaikan salah satu diantaranya. 

Namun, saat ini aku berusaha untuk kembali menulis dan menyelesaikannya. Beberapa hari yang lalu, aku menerbitkan karyaku pada sebuah penerbit self-publishing. Aku menerbitkan karya pertamaku disana, dengan syarat, aku sendiri yang mempromosikan karyaku secara online. Setelah itulah, aku kembali menemukan semangat untuk menulis. Terutama pada saat ini aku ingin sekali membuat karya-karya yang lebih bermanfaat meskipun dalam bentuk fiksi, karena aku sangat menyukai cerita fiksi yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. 

Menulis adalah bagian dari hidupku saat ini. Tulisanku adalah representasi dari diriku sendiri, meskipun tidak selalu begitu. Selain fiksi, aku juga sering sekali membuat artikel atau tulisan opini yang menyangkut tentang keadaan masyarakat saat ini, mungkin kamu juga bisa melihatnya dalam blogku ini. Aku juga menulis puisi dan juga lirik lagu. Sempat dahulu aku pernah mencoba membuat drama script, tapi aku menemukan kesulitan disana. Untuk saat ini mungkin aku ingin memfokuskan diriku untuk membuat tulisan yang bermanfaat bagi orang banyak dan menyadarkan masyarakat yang saat ini bisa kubilang mereka masih terjebak dalam keadaan yang tidak sehat ini. Meskipun aku juga masih memiliki obsesi besar untuk menulis sebuah karya semacam 'The Lord of the Rings' yang dipenuhi dengan unsur fantasi dan misteri.

Ya begitulah, menulis menjadi sebuah hal yang tak dapat kutinggalkan. Imajinasi dan ide selalu mengalir di kepalaku, aku berharap semua hal yang ada di isi pikiranku dapat mengalir menjadi tulisan yang orang pun dapat membaca, menilai, dan menyadarinya.

Saat ini aku sudah membuat tiga buku. Satu buku tentang remaja dan persahabatan (novel fiksi pertamaku), satu novel drama berlatarkan Jepang (aku tidak menerbitkannya), dan satu buku kumpulan cerpen bergenre fantasi, gothic, dan misteri. Ingin tahu? Kunjungi saja situs nulisbuku.com disitu kamu bisa menemukan karyaku, coba saja tebak! Karena aku memakai dua nama pena yang berbeda ;)
Atau kamu juga ingin menerbitkan karyamu? Baca selengkapnya di publishing house wanna be milikku klik arsvicesca.wordpress.com


“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.” 
 Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara
“Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya” ― Imam Ali 
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Rumah Kaca, h. 352)”  Pramoedya Ananta Toer 

Sabtu, Maret 30, 2013

Walking in the Sky


One day,
I saw a boy; he was standing there, alone…
But then, he drew something with hand
Neither pencil nor crayon
He drew something in the air
With his mind pen
His hand moved and moved higher
I thought that he was crazy…
Then, he smiled like he saw something in his eyes
His hand still moved till he couldn’t reach anymore
But then he smiled again
He started to step
Like he was stepping on the ladder
An imaginative ladder
But I couldn’t see that ladder…
Then, I saw his feet didn’t step on the ground anymore
He stepped up, higher and higher…
I saw him amazingly,
I rubbed my eyes; saw something that I never imagined
It was like a dream, I kept watching on him
He kept walking and he kept drawing more staircases
Where he was stepping into
The highest of the sky
I was still looking at him; he was so small far from my sight
He stepped on the clouds, walking
Now he was running without hesitate
Felt there was nothing only him
I could hear his bright laugh
Now, I was tried to draw
Drew something that my eyes can’t see
But beyond my eyes can see
My imaginative ladder
Then I could reach my dream
Into the highest sky of my imagination

*was created in 2008







Selasa, Maret 05, 2013

My 5th Song: Stranger

My wish to make a new song has been done! Yeah, I did it one more still with music genre of alternative rock (maybe, hehe) and pop-country. This is my fifth song, I just needed for a few hours to make it finished also with the lyric. It is another counsel lyric after 'The Way', to make me strong. So just check the lyric out, below:

Stranger



Sometime you maybe feel so afraid

Or maybe, you also have your own fear

But don’t ever take your step back

Cause it’s your path to go ahead



Put all of your strength to face your faith

And throw out your fear behind your courage

No one will stop from what you’ve done

Everything’s gonna be okay



Reff:

Choose your life and where you’ll go

Cause everything always has end to come

And find for yours, a nice place one

It’s a place where you belong



Strengthen yourself, make you ready

What all will happen, will shake yourself

Cause it’s not the easy way

You will step upon the truth



Somehow, Sometime you will be a stranger

But it will make you proud of yourself

Cause you think, you’re different

From what anyone has become



Don’t ever worry all the things you’ll face

If you really want it for your happiness

Accept the truth, and life goes on

It will walk as long as should be




Breaking Part:

One day you will feel the greatest thing of all

And nobody let you fall….



You’ll be a stranger

Oh…oh…

You’re different…
but you're special

Stranger, stranger, stranger…

Oh…oh…



In the time when you will survive

Ask for your forgiveness in the past

Wash away all your fault

And your dream will be complete



Sabtu, Februari 16, 2013

Childhood Dreams

Hey, I am grown up now! Yes of course, I'm 22-yo now, Oww, old enough to be mature! But, why don't I take a little look back to my child-time. Since I'm now a young adult, maybe, and I still have only few goal achievements in my lifetime. Well, maybe I just wanna make a reminiscence to my childhood dreams. Everybody must have their childhood dreams, right?! Whether it is becoming true in their lifetime or not, it doesn't matter! However, we keep doing our best to reach our dreams, which is changing or maybe not.

When I was kid, maybe I had several dreams I wanna become to be, and I still remember all those dreams till now very well. Why? Because I think, my childhood dreams were not changing too much, even I still want it now. Although I know, it is really impossible to reach it in my new age. So, what were my dreams? I remember, the children in the same age as me, had many various dreams, but they were too general. We would hear that they wanted to become a doctor, teacher, pilot, president, princess, and else. I don't know whether my dreams was general too or not, because in my 4-5 year old, I really wanted to become an architect, a dream that rarely children wanted. I didn't know why, maybe I just was interested in making a building or a house. Whereas at that time, I still didn't know what is actually architect work for. Well that just my first childhood dream. So, although I was still a little kid, I really wanted to enter ITB, haha! Beside this university was near to my grandma's house, and it was my grandma who always support me that one day I should become a student of this university. So, I wished for it in very long time.

As the time went on, I make a change to my dreams, actually not really a change, I just make some options. I still wanted to become an architect in my elementary school age, but I also added other dreams, such as I wanted to be an astronomer, since I was interested in solar system that I really wanted to have a work in NASA (haha!) and also an archeologist, since I was interested in history. Yeah, smart kid! :p



I became a teenager, but my dreams were not changed, and I still added some options again. I began interested in literature world and also English. And it was proved, that my English score was always the best among the others. It made me proud that maybe I should pick the English literature when I entered my college life. So, I want to become a professional writer. In my senior high school age, I started to make many stories, I also began to try make my first novel. I did it, I did my first novel, and it's very teen-lit. Hehe!

It was time to make a decision, where I should go to make one of my dream come true? I had made three options when I was graduated from my senior high school. The first, I still wanted to become an architect, actually. But I made it changed to be an interior designer, not really different however. So I tried to participate for the test in ITB, where my first dream should be come true. Moreover, the two options were in UNPAD, the English Departement and the Library Science (this was actually my mom's suggestion that I was never dreamed about -_-). However, my heart said that I should go for the English Department, after I failed the test in ITB. And now, my dream comes true. I am a writer, but still not a professional writer, I still keep doing this, and I have graduated from my English Department in UNPAD last november 2012. Yeah, Alhamdulillah, I get my goal achievement for my lifetime.

However, there were actually many my childhood or teenage dreams. I'll mention it. I ever wished to become an actress when I was very impressed to the Lord of the Rings trilogy. I also made a wish to become a football manager or an assistant of football manager, when I fell in love with Arsenal, haha...!!:D
Well well, these were all my dreams. Nowadays, I still arrange for my other new dreams, that I wish to achieve in my lifetime.

So, what's yours?! ;)

a dream for live

Selasa, Januari 01, 2013

Got My Reflection



I am now
In a world where I
Have to hide my heart
And what I believe in
But somehow
I will show the world
What's inside my heart
And be loved for who I am 

Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don't know?
Must I pretend that I'm
Someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?  

[Reflection - Christina Aguilera]


Farewell 2012...Welcome 2013


Waktu terus berjalan tanpa pernah berhenti kecuali jika Sang Pemilik waktu menyuruhnya untuk berhenti. Tahun terus berganti menutup masa-masa yang pernah bergulir dan membuka ruang baru untuk diisi ratusan asa dan impian. Lembaran baru telah dibuka, lembaran lama pun jangan ditutup dahulu, biarlah sejenak kita menengok tuk menjadi pembelajaran di waktu yang masih disediakan.

Huff...sebenarnya tahun baru Hijriah telah berganti sekitar satu bulan yang lalu. Hanya saja aku belum sempat menuliskan resolusi-resolusi yang ingin kucapai tahun depan. Jadi, baru di kesempatan pergantian tahun Masehi ini, aku bisa menuliskan rencana-rencana yang ingin kucapai. Yaa...tak ada salahnya kan untuk terus berharap selama aku masih diberi kesempatan hidup. For you too, of course! ;)

Akhirnya, malam pergantian tahun baru 2013 kemarin, bisa kulewati dengan menuliskan program kerja pribadiku selama satu tahun kedepan. Tak seperti tahun-tahun lalu yang biasanya kulewati dengan menonton film semalaman suntuk sampai jam tiga dini hari, karena aku tak ingin melewatkan film-film box office terbaru yang tayang perdana di layar kaca. Hehe...Well, well, that was my past!

Karena aku sudah berhasil menuliskan 15 program kerja pribadi untuk tahun 2013 ini, tak ada salahnya jika aku ingin sedikit saja bernostalgia (meskipun baru sehari) pada memoriku tahun 2012 lalu. Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang kudapat selama setahun itu. Bisa kukatakan, 2012 was a great year! Aku menemukan semuanya dan akhirnya aku bisa melihat refleksiku di cermin, who really I am inside!

Ehemm...sebenarnya aku tak biasa mencatatkan peristiwa-peristiwa besar hidupku dalam buku harianku (lagian juga gak punya sih), tetapi hal itu sudah tercatat secara otomatis dalam memoriku, hehe! Let's see what have happened along 2012---

Januari -- Aku masih ingat di awal tahun ini aku mendapat tiga amanah yang cukup berat, tiga amanah ini belum pernah aku terima sebelumnya. Tapi kehidupan berjalan sangat dinamis, aku harus terima kedua amanah ini untuk masa depanku juga, di dunia dan akhirat! Meskipun aku sempat merasa terkejut dan gusar, karena aku khawatir amanah ini akan terlalaikan, disamping aku pun memiliki amanah lain sebagai mahasiswa, yup, sidang skripsi!

Februari -- Aku mulai merancang program-program untuk tiga amanahku. Aku berusaha memahaminya dan menjalankannya. Ada salah satu amanah yang kurasakan sulit. Aku meminta maaf pada rekan-rekan setimku atas kelalaianku sehingga aku kurang dapat mengarahkan kinerja tim. Tapi aku senantiasa berusaha memberikan segala daya upayaku, tapi begitulah hasilnya, unsatisfied! (sorry)

Maret -- Bulan ini aku mulai merasakan jadwal yang padat, perasaan yang dikorbankan, pikiran yang full of many things, tubuh yang lelah. Tapi itulah perjuangan! Teringat seorang sahabat mengatakan bahwa tubuh ini memanglah diciptakan untuk berlelah-lelahan di jalanNya. Jadi aku meyakinkan diriku dengan Surat Muhammad ayat 7, this verse always makes me strong!

April -- Mungkin bulan ini adalah bulan awal pencapaian keberhasilanku dalam memegang amanah. Aku sadar kinerjaku masih sangat kurang, tapi aku sudah memberikan yang terbaik untuk sebuah acara besar bagi perempuan di kampusku. Bulan ini mungkin titik tolak keberhasilanku di tahun 2012.

Mei -- Sebenarnya tak ada yang cukup istimewa di bulan ini. Hanya saja, aku terus bergulat untuk merampungkan penelitian untuk sidang skripsiku. Alhamdulillah, judul penelitianku sudah disepakati dalam sidang seminar di bulan ini. Dan hal ini membuat langkah menuju kelulusanku semakin dekat.

Juni -- Amanah terbaru aku terima. Untungnya masih sesuai dengan minatku. Tapi hal ini menjadi ujian terbesarku ketika aku pun masih harus berjuang untuk menyelesaikan penelitianku yang semakin rumit saja. Bimbingan bersama dosen terus kujalani, berusaha mencari jalan termudah untuk melakukan penelitian. Aku masih dibingungkan dengan karya-karya apa saja yang akan aku teliti. Bahkan aku disulitkan dengan karya itu sendiri. Aku kesulitan memahami jalan cerita karya yang akan aku ambil. Amanahku dari organisasi kubuat menjadi penghiburnya. 

Juli -- Kurasa bulan ini adalah puncak dan pusat semua kegalauanku tahun 2012. Ramadhan tahun ini kurasakan sangat jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Amanahku bertumpuk-tumpuk setiap harinya di bulan Ramadhan. Mungkin teman-temanku sering melihat keanehan yang tampak di wajahku, hehe~! Tugas demi tugas berlomba mencapai deadline, huff! Banyak sekali kesulitan yang kuhadapi, tapi kucoba ikhlas demi Allah, sehingga beban-beban itu tak terasa berat. Skripsi pun masih menghantui, ditambah peringatan orang tua yang menyuruhku agar lulus cepat. Kutargetkan sidang di bulan Agustus jauh-jauh hari.
Kucoba melaksanakan amanah itu berbarengan tanpa melalaikan salah satu diantaranya.

Agustus -- Sayang, target sidang skripsiku bulan ini tidak berhasil. Aku masih mengalami kesulitan dalam membahas karya-karya Charles Dickens. Meskipun salah satu amanah kepengurusan telah selesai, aku masih berlomba dengan deadline skripsiku, yang kutunda menjadi di bulan September. Idul Fitri kali ini pun terasa berbeda, aku tidak mudik ke kampung bapakku di Purbalingga, dikarenakan ibuku yang sedang sakit. Jadi kuisi liburan lebaranku dengan mengerjakan skripsi (again).

September -- Hatiku was-was karena penelitianku belum juga selesai di awal bulan. Aku khawatir sidang akan dilaksanakan di pertengahan bulan. Kucoba kejar dosen pembimbingku agar aku bisa segera menyelesaikan skripsiku. Dan di akhir bulan ini, aku berhasil mendaftarkan diriku untuk mengikuti sidang skripsi di awal bulan Oktober (finally)! Karena di bulan ini tak digelar sidang skripsi, aku beruntung :D

Oktober -- Aku rasa, bulan inilah puncak pencapaianku di tahun 2012. Tanggal 1 menjadi tanggal yang bersejarah di hidupku. Yea, aku berhasil lulus dari sidang skripsiku, meskipun IPK-ku tidak cumlaude, tapi aku cukup lega akhirnya aku bebas dari beban kuliahku (sebenarnya masih harus revisi skripsi). Bulan ini begitu berarti, disamping itu umurku menjadi genap kembar 22 tahun. Allah memberkati usiaku dengan sebuah kado kelulusan untukku. Ini tentu saja tak lepas dari pertolongan Allah atas usaha yang selama ini aku lakukan. Alhamdulillah....

November -- Wisuda pun digelar. Kini aku menjadi seorang Sarjana Sastra. Ini adalah titik awal bagi kehidupanku yang selanjutnya. Aku merasa kebingungan dengan masa depanku. Aku baru mulai menyusun rencana ke depan, yang jelas itu semua terlambat. Aku meminta izin pada orang tuaku untuk bertahan di kampus hingga bulan Desember, dimana amanah kepengurusanku akan selesai.

Desember -- Amanah kepengurusanku berakhir dan aku siap berpetualang mendapatkan amanah lainnya. 

Overall:
Semua yang kutuliskan di atas mungkin berkutat pada satu kata 'amanah'. Amanah kepanitiaan, kepengurusan, skripsi, jelas semua itu amanah. Semua manusia pasti memegang amanah, hanya saja satu pelajaran yang kudapat, amanah akan terasa ringan ketika semua itu diniatkan karena Allah swt. Perjuanganku mungkin baru segitu saja, tetapi mudah-mudahan tak sia-sia. Aku masih harus banyak belajar dan terus bergerak mengoptimalkan semuanya agar pencapaian yang ditargetkan pun berhasil. Komitmen adalah salah satu kunci untuk menggapai keberhasilan itu. Tentu semua itu tak lepas dari Allah swt, oleh karena itu tentu saja kunci lainnya adalah kedekatan kita dengan Allah swt, karena Allah saja yang berhak menentukan segala sesuatunya dan kita hanyalah makhluk yang terus berikhtiar dan terus meminta. Allah tidak pernah melihat hasil apa yang kita capai, tapi Allah akan melihat proses yang kita lalui seperti apa. 

I can see my own reflection who the real I am inside!
Semoga di tahun 2013 ini, aku berharap bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Aku bisa mewarnai dunia ini dengan sebuah cahaya abadi yang kekal dan tak akan pernah redup hingga akhir zaman. Hidup adalah perjuangan! Perjuangan adalah untuk hidup! Hidup adalah pilihan, pilihan untuk menjadi yang terbaik adalah komitmen! 

Semoga Allah swt. senantiasa mengiringi kita selalu dalam langkah-langkah kecil kita untuk merubah dunia....
Have great days in 2013 ;)