Senin, Mei 20, 2013

The 6th Song: Waiting for a Star

Yeah, this is my 6th song I made. I don't know actually what this song tells about, because I think it's just full of metaphors. Maybe the lyric is just something I want like my dreams I want to get. Firstly, and just like my other songs, I found nice chord while I was playing the guitar and I didn't plan to make a new song, but finally i found the chord and it was nice, I think, so I created the lyric. The genre of the song may be just lil bit country and gothic, maybe because I was inspired by The Civil Wars songs.
Here you may know the lyric below, check this out ;)

Waiting for a Star

Uhh...uhh..uh...
I'm standing here to watch it all night
Uhh...uh..uhh..
A star is glowing and I start to hide
Uh...uhh..uh...
Still I keep stealing to look up the sky
Uhh...uh..uh...
But I find that now it is run and hide

Reff:
The night, I know it is so dark
It makes me blind to see all the things I find
The star is standing above the sky
But why it's just covered and now it hides
I wish the star will give shiny light
and waiting here till the sun comes to the sky
Just waiting here until you will come around

Uhh...uh..uhh...
I know it's hard to reach but I can't run
Uhh...uhh..uh...
And it keeps sparkling to me it's a sign
Uhh...uh...uhh..
But it's still shy to show its shiny light
Uhhh...uhh..uh..
I promise to watch and catch its glow

Back to Reff.

Breakpart:
Although it's too far for I can get it
And I know I'm in stranger side
I'm sure still have a chance to make it
Mine......

I'm waiting here until you'll come around



Sabtu, Mei 18, 2013

Writing is My Life

Menurutku, menulis adalah salah satu anugerah yang diberikan oleh Allah swt. kepadaku. Mungkin semua orang bisa menulis, tapi belum tentu ia terlatih untuk menulis. Kadang aku juga merasa bahwa kemampuan menulisku masih jauh di bawah rata-rata. Akan tetapi, aku suka sekali untuk menuangkan ide segar dalam bentuk tulisan. Menulis bagiku adalah salah satu aktivitas yang menyenangkan. Bayangkan saja jika kamu adalah penulis fiksi, mungkin kamu bisa membuat orang lain terjebak dalam dunia yang tak pernah dibayangkannya. Atau jika kamu penulis non-fiksi, kamu bisa membuat mata pembaca terbelalak karena tulisanmu yang dipenuhi dengan fakta tentang alam semesta. 

Menulis adalah sebuah pintu bagi sang penulis untuk menjelajahi dunia yang baru. Sebagai penulis, kita dapat menciptakan apa saja yang kita inginkan, membangun beberapa karakter dan membuatnya 'hidup' dalam karya sastra. Bukankah menyenangkan?! Selain itu, tulisan kita juga dapat mempengaruhi pikiran seseorang bahkan mengubah hidup seseorang. Itu adalah kekuatan dibalik sebuah tulisan. 

Akan tetapi, kadang kalanya kita menemukan banyak kesulitan dalam merangkai ide dan kata-kata. Aku pun begitu, di dalam laptopku, banyak sekali tulisan-tulisan bersambung yang entah kapan terselesaikan. Aku selalu membuatnya menggantung tanpa akhir yang jelas. Bahkan aku kebingungan akan kemana tulisanku ini bermuara. Meskipun begitu, kita tak boleh pernah berhenti untuk menulis. Aku ingat perkataan seorang penulis, Arswendo Atmowiloto yang menjadi pembicara dalam acara gathering pada saat OSPEK di Fakultas Sastra Unpad 2008 silam, ketika aku baru saja menjadi mahasiswa baru saat itu. Ia mengatakan bahwa ketika kita sudah menuliskan sesuatu maka kita juga harus berusaha untuk menyelesaikannya. Ketika kita sudah menyelesaikan tulisan itu, kita akan merasa bangga dan puas bahwa kita sudah menyelesaikan sebuah tulisan, dari sanalah kita akan merasakan ketagihan untuk menulis lagi. Begitu pula denganku!

Aku mulai suka menulis ketika aku masih duduk di bangku SMA. Aku memang sangat suka membaca sejak aku masih kecil, tetapi aku menemukan minatku untuk menulis ketika SMA. Ketika aku banyak membaca novel-novel fiksi, aku mulai berpikir bahwa aku juga ingin membuat satu novel fiksi. Pada saat itu aku memang banyak membaca novel teenlit, karena terpengaruh oleh teman-teman sebayaku. Pada tahun 2007, atau tepatnya ketika aku duduk di bangku kelas 2 SMA, aku mulai mencoba mewujudkan impianku untuk menulis novel fiksi. Saat itu aku masih menuliskannya di buku tulis dengan kerangka cerita yang belum terbentuk. Aku baru saja menulis dua bab dalam novel itu, kemudian aku berhenti karena akan fokus melaksanakan ujian nasional. Satu tahun kemudian, ketika aku sudah menjadi mahasiswi sastra, aku memutuskan untuk melanjutkan kembali novel yang sudah aku rencanakan itu. Liburan panjang mahasiswa tiba, dan saat itulah aku berhasil menyelesaikan novel pertamaku yang berjudul 'Miss Dreamer' selama kurang lebih 3 bulan, dengan jumlah halaman sebanyak 300 lembar A4 dengan spasi 2 font Corbel 12. Aku begitu merasa senang ketika novelku berhasil kuselesaikan meskipun berselang cukup lama. Dari sanalah kemudian aku mencoba mengirimkan kepada salah satu penerbit besar yang ada di Indonesia. Berselang 4 bulan, novelku dikembalikan. Jujur aku merasa kecewa karena novel pertamaku ditolak. Aku tidak berusaha mengirimkannya kepada penerbit lain, karena aku rasa aku perlu sekali untuk merevisinya.

Waktu terus berlalu, aku mendiamkan novel pertamaku itu. Akan tetapi, aku juga berusaha kembali untuk membuat novel yang lain. Pada saat itu aku lebih banyak menulis yang bertemakan remaja, fantasi. dan persahabatan. Aku juga memasukkan beberapa unsur hobiku pada saat itu yang sangat menyukai sepak bola. Akan tetapi, aku tak berhasil menyelesaikan novel itu karena aku merasa kebingungan. Aku pun mulai menuliskan hal yang lainnya, namun hasilnya sama, karya yang sudah aku rencanakan dan mulai aku tulis, tidak berhasil aku selesaikan. Terlalu banyak ide yang ingin kutuliskan. Akhirnya aku tidak pernah fokus untuk menyelesaikan salah satu diantaranya. 

Namun, saat ini aku berusaha untuk kembali menulis dan menyelesaikannya. Beberapa hari yang lalu, aku menerbitkan karyaku pada sebuah penerbit self-publishing. Aku menerbitkan karya pertamaku disana, dengan syarat, aku sendiri yang mempromosikan karyaku secara online. Setelah itulah, aku kembali menemukan semangat untuk menulis. Terutama pada saat ini aku ingin sekali membuat karya-karya yang lebih bermanfaat meskipun dalam bentuk fiksi, karena aku sangat menyukai cerita fiksi yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. 

Menulis adalah bagian dari hidupku saat ini. Tulisanku adalah representasi dari diriku sendiri, meskipun tidak selalu begitu. Selain fiksi, aku juga sering sekali membuat artikel atau tulisan opini yang menyangkut tentang keadaan masyarakat saat ini, mungkin kamu juga bisa melihatnya dalam blogku ini. Aku juga menulis puisi dan juga lirik lagu. Sempat dahulu aku pernah mencoba membuat drama script, tapi aku menemukan kesulitan disana. Untuk saat ini mungkin aku ingin memfokuskan diriku untuk membuat tulisan yang bermanfaat bagi orang banyak dan menyadarkan masyarakat yang saat ini bisa kubilang mereka masih terjebak dalam keadaan yang tidak sehat ini. Meskipun aku juga masih memiliki obsesi besar untuk menulis sebuah karya semacam 'The Lord of the Rings' yang dipenuhi dengan unsur fantasi dan misteri.

Ya begitulah, menulis menjadi sebuah hal yang tak dapat kutinggalkan. Imajinasi dan ide selalu mengalir di kepalaku, aku berharap semua hal yang ada di isi pikiranku dapat mengalir menjadi tulisan yang orang pun dapat membaca, menilai, dan menyadarinya.

Saat ini aku sudah membuat tiga buku. Satu buku tentang remaja dan persahabatan (novel fiksi pertamaku), satu novel drama berlatarkan Jepang (aku tidak menerbitkannya), dan satu buku kumpulan cerpen bergenre fantasi, gothic, dan misteri. Ingin tahu? Kunjungi saja situs nulisbuku.com disitu kamu bisa menemukan karyaku, coba saja tebak! Karena aku memakai dua nama pena yang berbeda ;)
Atau kamu juga ingin menerbitkan karyamu? Baca selengkapnya di publishing house wanna be milikku klik arsvicesca.wordpress.com


“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia.” 
 Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara
“Ikatlah Ilmu Dengan Menuliskannya” ― Imam Ali 
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Rumah Kaca, h. 352)”  Pramoedya Ananta Toer 

Kamis, Mei 16, 2013

Kisah di Ujung Harapan yang Kelam

Sebenarnya ini puisi dibuat untuk dibacakan pas acara Sehari Bersama Perempuan 2011 dengan judul acara "TKW-ku Sayang, TKW-ku Malang: Antara Pahlawan Devisa atau Korban Komoditas" hanya saja karena beberapa hal akhirnya puisi ini tidak jadi untuk dibacakan dan diganti dengan puisi lainnya yang juga aku buat (karena jobdesc sbg divisi acara, hehe). Tapi karena terlanjur suka dan baitnya yang berima, makanya aku ingin repost lagi di blog yg ini, hehe.... 

Kisah di Ujung Harapan yang Kelam

oleh Arvibie

Setapak jalan terbentang di ujung raga
Sekilas cahaya terbesit depan mata
Mengarungi samudera; terbangkan sayap
Berjalan telusuri secercah harap

Namun cahaya lenyap tertutup bayangan
Menyelimuti kalbu tenggelam bersama harapan
Menghempas raga yang terhanyut dalam arus
Membawa kenangan yang semakin tergerus

Waktu berjalan layaknya sungai mengalir
Tetes air mata jatuh berbulir-bulir
Badai tak reda petir pun menyambar
Mengoyak luka hitam yang terbakar

Jiwa melayang; harapan sirna
Terbalut dalam luka penuh hina
Tangisan bercucuran penuh darah
Senandung perih yang tak pernah lelah

Andai kilauan cahaya itu menyala terang
Bersinar tuk menggapai kasih sayang
Bayang hitam tak mungkin menyelimuti
Menepis luka-luka di dalam hati


*dipersembahkan untuk para TKW yg ada di seberang sana
hidup adalah perjuangan, namun perjuangan itu akan bermakna

ketika sang cahaya kembali bersinar di muka bumi ini
ya, cahaya itu adalah Islam



when will our tears stop?