Tampilkan postingan dengan label love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label love. Tampilkan semua postingan

Kamis, Februari 14, 2013

The Power of True Love

"Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)


Ada peribahasa "banyak jalan menuju Roma". Peribahasa ini mengandung arti bahwa begitu banyak cara untuk meraih impian dan harapan. Begitu pula bagi kita seorang Muslim, "banyak pintu menuju surga"! Ya, begitu banyak cara yang dapat dilakukan oleh para Muslim untuk mendapatkan tiket ke surga. Tapi tentunya tidak mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan. Perbuatan apa saja itu? Tentu saja harus sesuai dengan apa yang telah diperintahkan dan jauh dari larangan Allah swt. Selain itu, untuk mendapatkan tiket surga tidak cukup hanya sebatas ibadah wajib saja! Kita perlu menambah tabungan amal kita melalui amalan sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Hanya saja, apa-apa yang kita lakukan haruslah berasal dari kesadaran diri kita sendiri serta niat yang lurus karena Allah saja, dan hal itulah yang pada akhirnya akan mengundang datangnya ridho dari Allah swt. Akan tetapi kadang-kadang, kesadaran atau niat yang lurus itu tidak datang ketika kita tidak mencintai Allah. Oleh karena itu, sebagai hamba, sudah seharusnya kita menaruh cinta kita pada Sang Pemilik Cinta, yaitu Allah swt.

Kekuatan cinta tunggal atau Mahabatullah itu merupakan kekuatan cinta tertinggi di antara kekuatan cinta lainnya. Tentu saja! Kita mencintai bukan pada sembarang orang, tapi kepada Sang Pencipta cinta itu sendiri. Ada satu hadits so sweet yang baru saja kutemukan hari ini ketika mengikuti kajian 'Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islam'. Disebutkan bahwa jika seorang hamba telah melaksanakan apa yang diwajibkan Allah kepadanya, lalu diikuti dengan melaksanakan ibadah yang disunahkan, dan bertaqarub kepada Allah dengan perkara yang disunahkan, maka Allah akan mendekat kepadanya dan akan mencintainya. Dalam hadits dari Abu Umamah riwayat ath-Thabrani di dalam Al-Kabir, disebutkan:

"Hamba-Ku yang terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melaksanakan ibadah sunah, maka pasti Aku akan mencintainya. Maka (jika Aku telah mencintainya), Aku akan menjadi hatinya yang ia berpikir dengannya; Aku akan menjadi lisannya yang ia berbicara dengannya; dan Aku akan menjadi matanya yang ia melihat dengannya. Jika ia berdoa kepada-Ku, maka pasti Aku akan mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti Aku akan memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku, maka Aku pasti akan menolongnya. Ibadah hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah memberikan nasihat".

Subhanallah... I'm already speechless! :')
Begitulah kekuatan cinta dari Sang Pemilik Cinta, begitu kuat dan besar! Kita mungkin dapat membandingkan dengan diri manusia yang telah dianugerahi oleh Allah dengan gharizah nau atau naluri berkasih sayang, yaitu ketika kita mencintai seseorang, kita bisa memberikan apapun yang mereka inginkan, agar orang-orang yang kita cintai semakin cinta kepada kita. Itu baru sebatas cinta sesama manusia. Bagaimana dengan kekuatan cinta dari Allah. Ketika kita selalu melaksanakan apa yang  telah diperintahkan-Nya, kemudian kita semakin dekat dengan-Nya, tentu saja Allah akan semakin mencintai kita karena perjuangan cinta kita untuk-Nya. Dan Allah tidak akan melepaskan begitu saja para hambaNya yang besar cintanya untuk Allah. Bahkan ada pula hadits di bawah ini:

'Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Apabila Allah mencintai hamba, maka Jibril memanggil :
"Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia"
. Maka Jibril mencintainya. Lalu Jibril memanggil penghuni langit : "Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia". Maka penghuni langit mencintainya, kemudian di bumi ia menjadi orang yang diterima".'
(HR. Bukhari, Muslim, Imam Malik, dan Turmudzi) 

I'm speechless again :')
Tak bisa dibayangkan oleh logika manusia yang sangat terbatas dan lemah, Allah swt. akan menyuruh seluruh penghuni langit dan bumi untuk mencintai hamba yang Ia cintai, dan pasti seluruh penghuni langit dan bumi itu akan senantiasa mendoakan kebaikan hamba yang Allah cintai itu. Tentu saja, jumlah penghuni langit dan bumi tidak dapat kita hitung, karena jumlah mereka sangat banyak sekali.

Itulah keagungan dari Sang Pemilik Cinta Sejati. Sebagai seorang Muslim tentunya kita tidak ingin melewatkan berkah cinta dari Sang Pencipta, bukan?! Oleh karena itu, mari kita berlomba-lomba mendapatkan cinta sejati dari-Nya. Ya, itulah cinta sejati sepanjang masa yang tak akan pernah berakhir. Tidak seperti kebanyakan bualan atau gombalan para pejuang cinta dunia.

So, what are we gonna wait for? Let's be the love chaser, I mean, let's be His love chaser! Ready?! ;)

Jumat, Februari 08, 2013

No Gift I Can Give


A father's goodness is higher than the mountain, a mother's goodness deeper than the sea. -- Japanese Proverb
Every person maybe have a dream to make his/her parents proud and live happily. Because, parents are everything we own in this world. They love and take care of us since we do not know of single word, single deed, and single thing. They give everything they have for us to keep alive, love, affection, money, energy, knowledge, and there's so much more. Sometimes, we never realize that we can't ever live without them. In our child time, we might make them so busy and troublesome. In our teenage time, we might make them so worried and restless of what we do. In our adult time, we might make them still worried and confused of what we will get in our new life. They often say, that the highest of their happiness is to see their children live happily. However, we still find so many difficulties to make them happy. What should I do in my 22nd year-old?

A few weeks ago, my mom ever told me that she never expect anything from me to make her happy. For her, to see me and my two little sisters being closed to Him, would make her happy. Her words make me realize that I can't ever make her happy. What I feel, just like I only can make my parents disappointed. Yea, she often tells me, she is lucky to have us as her children not just like many children nowadays. I know, we're 'different', even after I have taken this path, my sisters might look to what I do. And I am lucky too, to have this family as my family. Although, sometimes, I make them disappointed.

I do not have any money or wealth to make them happy. If I have, maybe I could give everything they want. But I remember, money or wealth is not the real happiness I should reach. Since I was graduated from my university, I am now jobless, and it means I do not accept any salary, and means no money for me. So, I am still given by my parents. Different from my cousin, after she was graduated from her school, she got a job. Now, she gets much money. And her family might be happy that on the weekend they can be together and go somewhere they want. Yes, today, money is everything. But not for me.

Just to be honest, maybe I want to get money and do what my cousin's family do to make them happy. However, I remember what my mom said. I have no gift to give them, but this path I take. I just want to give them such a real happiness, not only in this world, but also the afterlife. With my two little sisters, we really want to give our parents the tickets of heaven.
Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda "Barangsiapa diantara kalian mempunyai tiga orang anak gadis lalu ia sabar merawatnya dalam keadaan susah dan senang, maka Allah akan memasukkan dia sorga berkat kasih sayang orang itu kepada ketiganya" (H.R. Ahmad).
And that's what I can only try. Maybe I can't ever give them the happiness through wealth, money, tittle, or position, but I will try as the one Rasul had said. I take this path to save my parents, to give them the true happiness, because the true happiness is only come through Allah's will. And that's what I will try, to reach the real happiness through the path He has provided. Wallahualam bisshawab.