Kisah di Ujung Harapan yang Kelam
oleh Arvibie
Setapak jalan terbentang di ujung raga
Sekilas cahaya terbesit depan mata
Mengarungi samudera; terbangkan sayap
Berjalan telusuri secercah harap
Namun cahaya lenyap tertutup bayangan
Menyelimuti kalbu tenggelam bersama harapan
Menghempas raga yang terhanyut dalam arus
Membawa kenangan yang semakin tergerus
Waktu berjalan layaknya sungai mengalir
Tetes air mata jatuh berbulir-bulir
Badai tak reda petir pun menyambar
Mengoyak luka hitam yang terbakar
Jiwa melayang; harapan sirna
Terbalut dalam luka penuh hina
Tangisan bercucuran penuh darah
Senandung perih yang tak pernah lelah
Andai kilauan cahaya itu menyala terang
Bersinar tuk menggapai kasih sayang
Bayang hitam tak mungkin menyelimuti
Menepis luka-luka di dalam hati
*dipersembahkan untuk para TKW yg ada di seberang sana
hidup adalah perjuangan, namun perjuangan itu akan bermakna
ketika sang cahaya kembali bersinar di muka bumi ini
ya, cahaya itu adalah Islam
when will our tears stop? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar