Kamis, Januari 31, 2013

Suriah dan Masa Depan Kaum Muslim

Suriah kini menjadi pusat perhatian seluruh dunia. Bagaimana tidak? Konflik dan perang saudara terjadi di sana semenjak tahun 2011 lalu. Sebenarnya tak hanya perang saudara, Revolusi Suriah adalah pertarungan ideologi, tiga ideologi besar dunia berkecamuk di dalamnya yaitu Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam. Oleh karena itu, semua pihak berusaha menyetir arah revolusi ini, akan kemana akhirnya?

Berikut ini adalah analisis singkat dari saya mengenai berbagai fakta yang terjadi di Suriah dan prediksi mengenai akhir dari revolusi murni di Suriah ini.





Kondisi Suriah saat ini masih terus diguncang oleh revolusinya. Pihak pemerintah Suriah diperkirakan akan jatuh beberapa saat lagi. Bashar Al Assad cepat atau lambat akan jatuh dari kursi kediktatorannya selama ini. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan masyarakat dunia saat ini adalah siapakah yang akan menggantikan pemerintah Suriah yang akan jatuh? Tentunya, revolusi Suriah tidak pernah akan lepas dari mata Amerika yang bertindak sebagai polisi dunia. Amerika sudah pasti akan turut campur dalam melakukan ‘pembebasan’ terhadap Suriah. Tak ayal, melalui  inisiatif PM Turki Erdogan seperti yang dikutip berbagai media pada 17 dan 18 Desember 2012 lalu, Amerika dan sekutunya telah menyiapkan suasana-suasana untuk inisiatif Erdogan ini. Erdogan menyebutkan bahwa “Bashar turun dari kekuasaan pada tiga bulan pertama tahun 2013 dan kekuasaan pada masa transisi diserahkan kepada Komisi Nasional”. Pernyataan itu pun diperkuat dengan dukungan wakil Presiden Suriah, al-Shara pada tanggal 15 Desember 2012 yang lalu. Selain itu, Rusia, yang terkenal dengan dukungan paling tinggi terhadap pemerintahan Bashar al Asshad, pun menganggap inisiatif Erdogan itu inovatif dan tidak menolaknya. Tugas Amerika dan aliansinya pada saat ini adalah tentu saja menyiapkan koalisi pada masa transisi untuk tetap mencengkram Suriah dengan politik demokrasinya, seperti yang terjadi pada Mesir dan Tunisia. Hal ini tentunya tidak akan membawa perubahan pada kondisi rakyat Suriah, justru yang terjadi adalah penjajahan-penjajahan ala pemerintah buatan Barat akan terus menghantui rakyat Suriah.
            Revolusi Suriah berbeda dengan tiga Negara Timur Tengah lainnya, karena jelas rakyat Suriah menginginkan sebuah pemerintahan baru disana, pemerintahan yang berdasarkan hukum-hukum Allah, bukan pemerintahan demokrasi ala Barat. Para Mujahidin, kebanyakan orang menyebut mereka pemberontak, telah menolak semua tawaran dari Barat untuk berdamai dengan pemerintah Suriah. Bahkan mereka pun menolak dengan mentah-mentah bantuan yang akan diberikan oleh Amerika dan para boneka pengikutnya. Inilah keteguhan para mujahidin Suriah terhadap perintah Allah. Dalam nyanyi-nyanyian mereka disebutkan mereka tidak takut kecuali pada Allah saja. Hal inilah yang sekarang menjadi ketakutan Amerika dan aliansinya yaitu akan kembalinya pemerintahan Islam di dunia.
            Untuk mencegah tegaknya Islam di Suriah, Amerika mencari upaya agar pasukannya dapat didaratkan di sana dengan cara apapun. Misalnya, isu penyalahgunaan senjata kimia yang dipakai oleh tentara Bashar al Assad dikhawatirkan akan jatuh ke tangan para pemberontak (Mujahiddin) dan dipakai untuk menyerang balik tentara-tentara dan warga Suriah. Untuk menanggapi isu tersebut, Amerika mengancam akan mengirimkan pasukannya disana untuk berjaga-jaga jika saja hal tersebut akan  terjadi. Tentu saja, dengan upaya ini pasukan Amerika bisa dapat dengan mudah untuk bertindak di sana. Selain itu, ada pula rencana dari Turki dan juga Amerika akan bersama-sama menjaga wilayah perbatasan antara Turki dan Suriah. Dengan alasan menghadapi ancaman Suriah, Turki, sebagai anggota NATO, meminta NATO untuk mengirimkan pasukannya ke wilayah perbatasan Suriah. Menhan AS Leon Panetta (14/12/12) pun diminta untuk menandatangani perintah mengirimkan dua baterai rudal Patriot ke Turki bersama 400 pasukan tentara AS untuk mengoperasikannya. Hal ini patut dicurigai karena Amerika berupaya menyingkirkan kelompok mujahidin Suriah yang sudah dilistnya sebagai organisasi teroris internasional. Jabhat An-Nushrah, kelompok Mujahiddin yang diakui paling kuat serangannya terhadap tentara-tentara Bashar Al-Assad muncul sebagai ancaman terbesar bagi Amerika. Sementara itu, Rusia, sebagai pihak yang paling pro terhadap pemerintahan Suriah, sedang mengerahkan lima kapal perangnya yang berisi ratusan pasukan. Alasan yang Rusia gunakan adalah untuk mencegah pasukan Barat melakukan intervensi di daerah konflik tersebut. Dalam Sunday Times dari para diplomat Rusia juga disebutkan bahwa kapal-kapal yang dikirimkan ke Suriah tersebut adalah untuk mengevakuasi ribuan warga Rusia yang masih berada di sana. Wajar jika Amerika dan para sekutunya sangat takut jika kekuatan baru Islam di dunia akan muncul di Suriah. Hal ini tentunya merupakan ancaman terbesar bagi mereka karena jika kekuatan Islam muncul, maka Barat akan sangat sulit untuk mencengkram Negara-negara Muslim di dunia melalui ideologi kapitalisnya seperti sekarang.
            Akhir dari revolusi Suriah hanya tinggal menunggu waktu saja. Tanda-tanda kejatuhan Assad sudah di depan mata, hal itu pun diakui oleh Barat. Hanya saja, kekuatan manakah yang akan muncul sebagai pemenang? Apakah para Mujahiddin Suriah yang didukung oleh rakyat Suriah akan muncul sebagai pemenang? Ataukan Barat kembali lagi akan ‘mengaborsi’ revolusi negeri itu seperti yang dilakukannya terhadap Mesir, Tunisia, dan Libya? Padahal jelas-jelas perubahan yang terjadi di negeri-negeri Muslim yang mengalami Arab Spring seperti tiga negara tersebut tidaklah hakiki, demokrasi masih mengukung mereka. Buktinya, kondisi Mesir dan Tunisia masih dalam keadaan yang rumit pasca jatuhnya para diktator negara tersebut. Revolusi Suriah sangat diharapkan akan dapat membangkitkan kembali kondisi kaum Muslim, yang pada faktanya saat ini sedang terpuruk, di seluruh dunia. Kemenangan Suriah oleh rakyat dan Mujahiddin adalah kemenangan bagi seluruh Muslim dan dunia, karena disanalah pada akhirnya Islam akan menjadi sistem yang rahmatan lil ‘alamin, menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Wallahu'alam bisshawab

Kamis, Januari 24, 2013

Lesson: Good or Bad? Who is Actually Looking at You?






Pelajaran dari kajian hari ini adalah tentang sifat baik dan buruk, serta terpuji dan tercela. Keempat istilah tersebut memang sangat sering kita jumpai dalam kehidupan ini, tentu saja, kadang-kadang kita secara sadar maupun tidak, sering melakukan perbuatan dengan predikat tersebut. Dua pasang istilah tersebut memang berlawanan secara maknanya. Maka otomatis, perbuatan yang melekat dengan predikat istilah itu pun akan jauh berbeda, tergantung siapa yang memandang.

Sebuah predikat layak disandingkan pada suatu perbuatan tertentu dalam kehidupan kita, entah itu baik atau buruk, dan terpuji atau tercela. Orang masa kini berpandangan, predikat yang melekat pada suatu perbuatan tertentu menjadi relatif di mata orang. Bahkan pujian seseorang untuk menilai suatu perbuatan atau pun barang menjadi sangat penting di hampir kebanyakan orang pada saat ini. Inilah sebuah tipu daya yang kadang menjebak manusia kepada kehidupan yang jauh dari realita. Realita yang saya maksudkan di sini adalah kita sebagai seorang Muslim kadang terjebak dengan predikat baik, buruk, terpuji, atau tercela, ketika kita sebagai manusia yang lemah memberikan predikat tersebut secara ‘polos’ karena naluriahnya manusia yang penuh dengan hawa nafsu, lemah dan juga terbatas. 
Manusia kadang memandang segala sesuatu yang dicintainya berarti itu adalah baik untuknya, sedangkan sesuatu yang tidak disukainya berarti buruk baginya. Tapi apakah demikian? Sebuah perbuatan sejatinya tidak memiliki muatan positif atau pun negatif (kok kaya magnet ya?), semua perbuatan yang dilakukan oleh manusia di bumi ini sejatinya adalah netral, ia tidak bernilai baik atau buruk. Hanya saja ada unsur-unsur luar yang mempengaruhinya sehingga keberadaannya menjadi baik atau buruk di mata manusia.  Seperti misalnya, A sangat hobi berenang karena ia tahu renang dapat membuat tubuhnya menjadi sehat dan segar. Maka renang pun mendapat predikat baik dari si A, yang sangat menyukai kegiatan tersebut. Akan tetapi berbeda misalnya dengan si B, ia pernah melakukan kegiatan renang, tetapi suatu saat ia tenggelam, dan dari sanalah ia trauma untuk berenang kembali. Oleh karena itu, si B menjadikan renang itu adalah kegiatan yang buruk bagi dirinya. Begitulah suatu perbuatan dapat bergeser nilainya sesuai dengan unsur-unsur yang mempengaruhinya dan juga tujuan apa yang hendak ia capai dari perbuatan tersebut.
              
Sering kali juga, manusia terjebak pada pujian dari sesama manusia lainnya. Ambil saja sebuah contoh, berpakaian, misalnya seorang wanita berpakaian menarik (sebuah predikat).  Ia mengenakan gaun berwarna merah muda dengan panjang selutut dan tidak tanggung-tanggung memperlihatkan kemulusan kulitnya. Wajahnya pun dihiasi dengan riasan cantik. Sangat mempesona, bukan?! Sehingga predikat cantik dan menarik  dari orang yang melihatnya layak disematkan kepada wanita tersebut. Lalu bagaimana Allah memandang wanita tersebut? Apakah dia memang cantik di hadapan Allah? Atau justru Allah sangat membencinya? Padahal jelas, dalam Islam, Allah melarang wanita untuk tidak memperlihatkan auratnya kepada orang yang bukan muhrimnya. Pendapat siapakah yang lebih layak untuk kita ambil? So, think it by yourself! ;)
                 
Dalam Islam, seharusnya Muslim tidak berpandangan seperti yang demikian, karena telah ada ketetapan dari Allah swt. tentang setiap perbuatan. Hukum syara-lah yang pada akhirnya menjadi standar dalam melaksanakan suatu perbuatan. Seorang Muslim tidak boleh melandaskan akal dan logikanya, apalagi hawa nafsunya, untuk menilai suatu perbuatan, akan tetapi semuanya Allah sajalah yang menentukan. Banyak perbuatan yang mungkin kita tidak sukai, tetapi baik di mata Allah. Begitu pula sebaliknya, banyak perbuatan yang kita senangi dan kita cintai, tetapi ternyata Allah melaknatnya. Jadi pertanyaannya adalah siapakah yang lebih mengetahui urusan kita? Siapakah yang lebih baik memandang kita, apakah manusia ataukah Allah, Tuhan kita?! Absolutely, you know the answer, right?!

Senin, Januari 21, 2013

Butterfly

hey butterfly,
why do you keep flying around my head?


do you wish for I catch?
or let you free?


No, I never won't trap you
so, I let you free 
just like what you've been

Selasa, Januari 01, 2013

Got My Reflection



I am now
In a world where I
Have to hide my heart
And what I believe in
But somehow
I will show the world
What's inside my heart
And be loved for who I am 

Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don't know?
Must I pretend that I'm
Someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?  

[Reflection - Christina Aguilera]


Farewell 2012...Welcome 2013


Waktu terus berjalan tanpa pernah berhenti kecuali jika Sang Pemilik waktu menyuruhnya untuk berhenti. Tahun terus berganti menutup masa-masa yang pernah bergulir dan membuka ruang baru untuk diisi ratusan asa dan impian. Lembaran baru telah dibuka, lembaran lama pun jangan ditutup dahulu, biarlah sejenak kita menengok tuk menjadi pembelajaran di waktu yang masih disediakan.

Huff...sebenarnya tahun baru Hijriah telah berganti sekitar satu bulan yang lalu. Hanya saja aku belum sempat menuliskan resolusi-resolusi yang ingin kucapai tahun depan. Jadi, baru di kesempatan pergantian tahun Masehi ini, aku bisa menuliskan rencana-rencana yang ingin kucapai. Yaa...tak ada salahnya kan untuk terus berharap selama aku masih diberi kesempatan hidup. For you too, of course! ;)

Akhirnya, malam pergantian tahun baru 2013 kemarin, bisa kulewati dengan menuliskan program kerja pribadiku selama satu tahun kedepan. Tak seperti tahun-tahun lalu yang biasanya kulewati dengan menonton film semalaman suntuk sampai jam tiga dini hari, karena aku tak ingin melewatkan film-film box office terbaru yang tayang perdana di layar kaca. Hehe...Well, well, that was my past!

Karena aku sudah berhasil menuliskan 15 program kerja pribadi untuk tahun 2013 ini, tak ada salahnya jika aku ingin sedikit saja bernostalgia (meskipun baru sehari) pada memoriku tahun 2012 lalu. Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang kudapat selama setahun itu. Bisa kukatakan, 2012 was a great year! Aku menemukan semuanya dan akhirnya aku bisa melihat refleksiku di cermin, who really I am inside!

Ehemm...sebenarnya aku tak biasa mencatatkan peristiwa-peristiwa besar hidupku dalam buku harianku (lagian juga gak punya sih), tetapi hal itu sudah tercatat secara otomatis dalam memoriku, hehe! Let's see what have happened along 2012---

Januari -- Aku masih ingat di awal tahun ini aku mendapat tiga amanah yang cukup berat, tiga amanah ini belum pernah aku terima sebelumnya. Tapi kehidupan berjalan sangat dinamis, aku harus terima kedua amanah ini untuk masa depanku juga, di dunia dan akhirat! Meskipun aku sempat merasa terkejut dan gusar, karena aku khawatir amanah ini akan terlalaikan, disamping aku pun memiliki amanah lain sebagai mahasiswa, yup, sidang skripsi!

Februari -- Aku mulai merancang program-program untuk tiga amanahku. Aku berusaha memahaminya dan menjalankannya. Ada salah satu amanah yang kurasakan sulit. Aku meminta maaf pada rekan-rekan setimku atas kelalaianku sehingga aku kurang dapat mengarahkan kinerja tim. Tapi aku senantiasa berusaha memberikan segala daya upayaku, tapi begitulah hasilnya, unsatisfied! (sorry)

Maret -- Bulan ini aku mulai merasakan jadwal yang padat, perasaan yang dikorbankan, pikiran yang full of many things, tubuh yang lelah. Tapi itulah perjuangan! Teringat seorang sahabat mengatakan bahwa tubuh ini memanglah diciptakan untuk berlelah-lelahan di jalanNya. Jadi aku meyakinkan diriku dengan Surat Muhammad ayat 7, this verse always makes me strong!

April -- Mungkin bulan ini adalah bulan awal pencapaian keberhasilanku dalam memegang amanah. Aku sadar kinerjaku masih sangat kurang, tapi aku sudah memberikan yang terbaik untuk sebuah acara besar bagi perempuan di kampusku. Bulan ini mungkin titik tolak keberhasilanku di tahun 2012.

Mei -- Sebenarnya tak ada yang cukup istimewa di bulan ini. Hanya saja, aku terus bergulat untuk merampungkan penelitian untuk sidang skripsiku. Alhamdulillah, judul penelitianku sudah disepakati dalam sidang seminar di bulan ini. Dan hal ini membuat langkah menuju kelulusanku semakin dekat.

Juni -- Amanah terbaru aku terima. Untungnya masih sesuai dengan minatku. Tapi hal ini menjadi ujian terbesarku ketika aku pun masih harus berjuang untuk menyelesaikan penelitianku yang semakin rumit saja. Bimbingan bersama dosen terus kujalani, berusaha mencari jalan termudah untuk melakukan penelitian. Aku masih dibingungkan dengan karya-karya apa saja yang akan aku teliti. Bahkan aku disulitkan dengan karya itu sendiri. Aku kesulitan memahami jalan cerita karya yang akan aku ambil. Amanahku dari organisasi kubuat menjadi penghiburnya. 

Juli -- Kurasa bulan ini adalah puncak dan pusat semua kegalauanku tahun 2012. Ramadhan tahun ini kurasakan sangat jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Amanahku bertumpuk-tumpuk setiap harinya di bulan Ramadhan. Mungkin teman-temanku sering melihat keanehan yang tampak di wajahku, hehe~! Tugas demi tugas berlomba mencapai deadline, huff! Banyak sekali kesulitan yang kuhadapi, tapi kucoba ikhlas demi Allah, sehingga beban-beban itu tak terasa berat. Skripsi pun masih menghantui, ditambah peringatan orang tua yang menyuruhku agar lulus cepat. Kutargetkan sidang di bulan Agustus jauh-jauh hari.
Kucoba melaksanakan amanah itu berbarengan tanpa melalaikan salah satu diantaranya.

Agustus -- Sayang, target sidang skripsiku bulan ini tidak berhasil. Aku masih mengalami kesulitan dalam membahas karya-karya Charles Dickens. Meskipun salah satu amanah kepengurusan telah selesai, aku masih berlomba dengan deadline skripsiku, yang kutunda menjadi di bulan September. Idul Fitri kali ini pun terasa berbeda, aku tidak mudik ke kampung bapakku di Purbalingga, dikarenakan ibuku yang sedang sakit. Jadi kuisi liburan lebaranku dengan mengerjakan skripsi (again).

September -- Hatiku was-was karena penelitianku belum juga selesai di awal bulan. Aku khawatir sidang akan dilaksanakan di pertengahan bulan. Kucoba kejar dosen pembimbingku agar aku bisa segera menyelesaikan skripsiku. Dan di akhir bulan ini, aku berhasil mendaftarkan diriku untuk mengikuti sidang skripsi di awal bulan Oktober (finally)! Karena di bulan ini tak digelar sidang skripsi, aku beruntung :D

Oktober -- Aku rasa, bulan inilah puncak pencapaianku di tahun 2012. Tanggal 1 menjadi tanggal yang bersejarah di hidupku. Yea, aku berhasil lulus dari sidang skripsiku, meskipun IPK-ku tidak cumlaude, tapi aku cukup lega akhirnya aku bebas dari beban kuliahku (sebenarnya masih harus revisi skripsi). Bulan ini begitu berarti, disamping itu umurku menjadi genap kembar 22 tahun. Allah memberkati usiaku dengan sebuah kado kelulusan untukku. Ini tentu saja tak lepas dari pertolongan Allah atas usaha yang selama ini aku lakukan. Alhamdulillah....

November -- Wisuda pun digelar. Kini aku menjadi seorang Sarjana Sastra. Ini adalah titik awal bagi kehidupanku yang selanjutnya. Aku merasa kebingungan dengan masa depanku. Aku baru mulai menyusun rencana ke depan, yang jelas itu semua terlambat. Aku meminta izin pada orang tuaku untuk bertahan di kampus hingga bulan Desember, dimana amanah kepengurusanku akan selesai.

Desember -- Amanah kepengurusanku berakhir dan aku siap berpetualang mendapatkan amanah lainnya. 

Overall:
Semua yang kutuliskan di atas mungkin berkutat pada satu kata 'amanah'. Amanah kepanitiaan, kepengurusan, skripsi, jelas semua itu amanah. Semua manusia pasti memegang amanah, hanya saja satu pelajaran yang kudapat, amanah akan terasa ringan ketika semua itu diniatkan karena Allah swt. Perjuanganku mungkin baru segitu saja, tetapi mudah-mudahan tak sia-sia. Aku masih harus banyak belajar dan terus bergerak mengoptimalkan semuanya agar pencapaian yang ditargetkan pun berhasil. Komitmen adalah salah satu kunci untuk menggapai keberhasilan itu. Tentu semua itu tak lepas dari Allah swt, oleh karena itu tentu saja kunci lainnya adalah kedekatan kita dengan Allah swt, karena Allah saja yang berhak menentukan segala sesuatunya dan kita hanyalah makhluk yang terus berikhtiar dan terus meminta. Allah tidak pernah melihat hasil apa yang kita capai, tapi Allah akan melihat proses yang kita lalui seperti apa. 

I can see my own reflection who the real I am inside!
Semoga di tahun 2013 ini, aku berharap bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Aku bisa mewarnai dunia ini dengan sebuah cahaya abadi yang kekal dan tak akan pernah redup hingga akhir zaman. Hidup adalah perjuangan! Perjuangan adalah untuk hidup! Hidup adalah pilihan, pilihan untuk menjadi yang terbaik adalah komitmen! 

Semoga Allah swt. senantiasa mengiringi kita selalu dalam langkah-langkah kecil kita untuk merubah dunia....
Have great days in 2013 ;)